Matius 27:11-21, 24

Tetapi oleh hasutan imamimam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
(Matius 27:20)

Si “kompor” adalah sebutan konotatif bagi orang yang suka menghasut dan mendesak orang melakukan sesuatu yang biasanya kurang baik. Ketika ada dua pihak yang berseteru, si “kompor” tidak akan berupaya untuk mendamaikan mereka. Ia justru makin “mengompori” pertengkaran di antara keduanya. Atau, ketika seseorang sedang galau karena hendak mengambil keputusan yang berisiko besar, si “kompor” akan memberi iming-iming atau memanipulasi agar orang itu menjatuhkan pilihannya sesuai dengan keinginan si “kompor”.

Ketika Pilatus telah menyadari bahwa tidak ada kesalahan pada diri Yesus seperti yang dituduhkan oleh orang-orang yang menyerahkan Yesus, Pilatus mulai berpikir dan menimbang-nimbang cara untuk membebaskan Yesus. Belum lagi ketika istrinya mengirimi pesan bahwa ia sangat menderita dalam mimpinya semalam karena kasus peradilan Yesus, Pilatus pun makin galau. Di tengah situasi itu para imam kepala dan tua-tua Yahudi menghasutnya agar ia membebaskan Barabas dan menghukum mati Yesus. Para imam kepala dan tua-tua Yahudi di sini “mengompori” Pilatus untuk mengambil keputusan sesuai keinginan mereka. Pilatus akhirnya menyerahkan Yesus, lalu mencuci tangan sebagai simbol bahwa keputusan itu diambil di luar campur tangannya.

Teens, ketika ada temanmu yang sedang galau karena harus mengambil keputusan dengan risiko yang besar atau ketika mereka sedang berseteru dengan orang lain, jangan menjadi si “kompor”, ya. Kalau kamu mengasihi temanmu itu, alangkah lebih baik kamu memberinya kebebasan untuk memilih dan memutuskan sendiri serta membantunya melihat risiko-risiko dari pilihan yang ada. Sebab, kalau kamu membujuknya dan pilihan itu baik, kamu justru tidak akan membuatnya dewasa. Kalau pilihan itu buruk, ia pun akan merasa dijebak olehmu.