1 Petrus 1:13-16

Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu ….
(1Ptr. 1:14)

 

 

 

Dua orang kakak beradik selalu berebut giliran untuk membayar saat makan di restoran. Si kakak berpikir adiknya tidak punya uang yang banyak. Si adik berpikir kakaknya pasti punya banyak kebutuhan. Mereka selalu begitu. Di hati dan wajah mereka sama sekali tidak ada rasa iri atas keberhasilan masing-masing. Tidak ada yang egois. Mereka tidak mau mementingkan harta di atas keluarga. Keluarga harus di atas segala harta. Begitulah orangtua mereka mengajarkan sejak kecil. Mereka menaatinya.

 

Dalam renungan kemarin dinyatakan bahwa kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus telah menjamin keselamatan jiwa kita dan jiwa semua orang percaya. Hari ini kita diajak untuk selalu waspada terhadap dosa, meletakkan seluruh pengharapan kita kepada Kristus, dan hidup sebagai anak-anak yang taat. Taat kepada firman Allah. Taat mengikuti gaya hidup Yesus setiap hari. Taat melawan hawa nafsu jahat. Taat menolak ditarik kembali kepada dosa. Intinya, kita diminta terus taat memelihara kekudusan diri kita sebagai wujud keserupaan kita kepada Kristus yang adalah kudus. Begitulah cara kita membarui diri kita di hadapan Tuhan, yakni menjadi anak Allah yang taat.

 

Youth, kasih karunia Allah memang tersedia untuk keselamatan jiwa kita. Namun, itu tidak otomatis. Kasih karunia itu menghendaki sikap iman dan sikap taat kita setiap hari. Bukankah iman tanpa perbuatan adalah mati? Demikian pula kasih karunia tanpa ketaatan adalah siasia. Jadilah anak yang taat. Jagalah pergaulan yang baik. Lawanlah godaan dosa. Bekerjalah dengan jujur. Hiduplah saling mengasihi.

 

 

1. Kekudusan seperti apa yang dikehendaki oleh Tuhan bagi hidup kita?
2. Bagaimana cara Anda memelihara pergaulan Anda selama ini?

 

 

 

Pokok Doa:

Hidup taat dan penuh kasih sebagai anak Tuhan.