Matius 27:45-47

Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(Matius 27:46)

“Kalau Yesus adalah Allah, kenapa Ia berkata, ‘Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?’ ketika Ia disalib?” tanya seorang remaja yang sedang mengikuti kelas katekisasi sebagai persiapan untuk mengaku percaya. Ucapan Yesus ini memang agak sulit dimengerti, ya. Bagaimana mungkin Allah meninggalkan-Nya kalau Yesus adalah Allah sendiri?

Mungkin kita perlu tahu bahwa ucapan Yesus ini diambil dari Mazmur 22:2. Mazmur ini menjadi doa yang biasa diucapkan oleh orang-orang Yahudi ketika akhir hidup mereka segera tiba. Yesus pun mengucapkan doa ini karena Ia tahu saat kematian-Nya hampir tiba. Yesus mengucapkan doa ini karena Ia adalah seorang Yahudi yang taat dan Ia ingin menjalankan kewajiban ibadah-Nya sampai akhir hayat-Nya. Namun, bukan itu saja. Yesus juga mengucapkannya sebagai ungkapan solidaritas bagi mereka yang menderita menjelang akhir hidupnya dan merasa ditinggalkan oleh Allah dalam kesesakan. Kalau Yesus, yang adalah Allah sendiri, pernah mengalaminya dan menyerukan doa ini, itu berarti Allah juga bersama-sama dengan mereka yang mengalami penderitaan menjelang akhir hidupnya; dan mereka tidak ditinggalkan.

Teens, Allah Yang Mahatinggi dan Mahakuasa itu sesungguhnya selalu berpihak kepada mereka yang lemah; dan karena orang-orang sekarat begitu lemah, Allah ada di pihak mereka. Allah menderita bersama mereka dalam diri Kristus sehingga mereka tidak ditinggalkan, tetapi ditemani oleh Allah. Namun, bukan orang-orang sekarat saja. Orang-orang yang menjadi lemah karena kondisi, bencana, atau perlakuan buruk orang lain juga ditemani oleh Allah. Karena itu,kiranya ucapan Yesus ini juga mendorongmu untuk menemani orang-orang yang lemah yang kamu temui di sekitarmu.