24
Apr

Penderitaan yang Menjadi Tontonan

Matius 27:48-50

Tetapi orang-orang lain berkata: “Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.”
(Matius 27:49)

 

 

 

Tahukah kamu bahwa menurut beberapa pakar, ungkapan “senang melihat orang lain susah” bukanlah ungkapan yang dilebih-lebihkan? Di berbagai media sosial ada banyak video yang merekam nasib malang yang menimpa seseorang dan menjadi viral karena dianggap lucu. Misalnya: video orang jatuh dari kursi, orang lari dikejar hewan, atau orang terpeleset. Beberapa komedi juga konon dibuat dengan menambahkan unsur tragedi sehingga para penonton dapat menertawakan kemalangan para tokohnya. Sebelum disensor oleh lembaga sensor, ada banyak film yang menampilkan adegan kekerasan yang mengerikan. Pikiran manusia tampaknya memang tertarik pada hal-hal tragis dan penderitaan orang lain.

 

Hal semacam ini juga terjadi ketika Yesus disalibkan. Ketika salah seorang yang menyaksikan penyaliban Yesus merasa iba dan tergerak untuk memberi-Nya minum, yang lain justru melarangnya dan terus mengamati penderitaan Yesus sampai Ia mati. Mereka seakan tidak peduli pada kondisi Yesus dan lebih berharap melihat Yesus mendatangkan keajaiban ketika Ia sedang sekarat. Tindakan itu sungguh kejam dan tidak berperikemanusiaan. Namun, ternyata Yesus tidak memberikan “skenario keajaiban” yang mereka inginkan itu. Ia hanya berseru dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya.

 

Teens, tertawa pada hal yang menurut kita lucu ketika itu melibatkan penderitaan orang lain tidak boleh dibiasakan. Pada titik tertentu, kita harus punya batas yang menentukan kapan kita boleh tertawa dan kapan kita harus berempati. Batas itu harus dibuat dengan mempertimbangkan perasaan orang yang mengalami penderitaan. Dari teks Alkitab kali ini kita melihat kisah penderitaan Kristus yang justru menjadi tontonan. Kiranya kekejaman yang dilakukan oleh para penontonnya tidak kita tiru.

Multiple Ajax Calendar

April 2023
S M T W T F S
« Mar   May »
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama