Yohanes 21:1-14

Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya ….
(Yoh. 21:7)

Seorang opa memutuskan untuk menjadi Kristen. Hal ini membuat heran anak cucunya. Pasalnya, selama ini opa menolak ajakan menjadi Kristen. Ia beralasan, “Masa sudah tua masih harus pindah agama?” Opa ini pun mengisahkan pengalaman imannya. Suatu ketika ia sedang duduk di teras rumahnya. Ia lalu menatap langit dan melihat awan berbentuk salib. Itu adalah simbol Kristen. Lama ia menatap. Ia merasakan sebuah panggilan rohani untuk mengikut Yesus. Ia pun bersedia pindah agama. Memang sejak itu ia jauh lebih berbahagia.

Salah satu alasan yang membuat Petrus mengikuti Yesus adalah janji Yesus bahwa Petrus akan dijadikan penjala manusia. Menjala manusia atau menjangkau manusia bagi Allah adalah panggilan hidup yang mulia. Petrus bersemangat untuk itu. Namun, sejak kematian dan kebangkitan Yesus, visi itu menghilang. Itu sebabnya Petrus kembali ke Danau Galilea untuk menjala ikan. Namun, Yesus tidak melupakan janji-Nya. Yesus datang lagi ke danau yang sama. Ia mencari Petrus lagi. Ketika Petrus tahu bahwa itu adalah Tuhan, Petrus sontak kembali bergairah. Ia segera melompat ke danau, lalu berenang ke tepi untuk menemui Yesus. Petrus menemukan lagi tujuan dan semangat hidupnya.

Youth, terkadang kita merasa lemah dan lesu bukan karena kita sakit. Kita lesu karena kita tidak memiliki tujuan mulia di dalam Tuhan. Tanpa tujuan, kita akan membuang-buang waktu dengan bermalas-malasan. Hidup kita tidak berguna. Namun, saat kita berjumpa dengan Tuhan dan hidup dalam panggilan-Nya, kita kembali bergairah. Kita melayani dengan gembira. Kita bersemangat. Youth, itu Tuhan! Temukanlah panggilan kita dalam Tuhan.

1. Mengapa Petrus begitu senang berjumpa dengan Yesus?
2. Menurut Anda, apa panggilan hidup Anda yang paling utama?

Pokok Doa:

Memenuhi panggilan hidup dengan gembira.