1 Petrus 2:9-12

… supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginankeinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
(1Ptr. 2:11)

Pernah merantau ke kota lain atau ke negara lain? Entah untuk urusan kerja, usaha, atau wisata. Merantau ke kota atau negara lain harus memperhatikan beberapa prinsip penting. Misalnya, kita harus sadar bahwa hidup di tanah rantau itu sementara. Jika kita ke luar negeri, visa kita memiliki jangka waktu. Sebelum waktunya habis, kita harus pulang ke Indonesia atau memperpanjang masa berlakunya. Kita juga harus selalu wawas diri dan pandai membawa diri. Berperilakulah baik agar tidak tersandung hukum.

Firman Tuhan hari ini menegaskan status kita sebagai orang Kristen. Kita adalah umat pilihan yang baru, bukan berdasarkan keturunan lahiriah, melainkan berdasarkan iman kepada Kristus. Iman itu memberi kita otoritas sebagai “Anak Raja” dan tugas imamat untuk memberitakan pengampunan dosa. Iman itu juga menguduskan kita dan memeteraikan kita sebagai umat kepunyaan Allah sendiri. Kita menjadi warga negara surgawi. Dunia ini hanyalah tempat kita merantau sejenak. Sebagai perantau Kristen, penting untuk kita hidup layaknya penghuni surga. Jauhilah yang jahat. Rajinlah berbuat baik. Dengan begitu, semua orang di sekitar kita akan memuliakan Allah kita.

Youth, kekristenan kita tidak boleh berhenti hanya pada status di KTP, kartu anggota gereja, atau piagam baptisan. Kekristenan itu harus mendarah daging dalam pikiran, perasaan, perkataan, dan tindakan. Pikirkanlah yang baik. Rasakanlah kasih dan sukacita. Katakanlah kebenaran dengan sopan. Lakukanlah semua hal demi Tuhan. Akhirnya, gunakanlah waktu dengan baik di dunia, di perantauan ini.

1. Apa faedah menjadi umat kepunyaan Allah?
2. Apa artinya menjadi orang perantauan di dunia ini bagi Anda?

Pokok Doa:

Mampu mengisi waktu hidup dengan bijaksana.