Mazmur 115

Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! — Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
(Mazmur 115:11)

Pernahkah kamu mendengar istilah FOMO (Fear of Missing Out )? Istilah ini merujuk pada rasa takut ketinggalan tren terbaru atau pencapaian hidup tertentu. Konon fenomena ini sedang marak di kalangan kaum muda masa kini, lo! Pernahkah kamu mengalaminya? Seorang teolog bernama Henri Nouwen mengatakan bahwa ada “tiga kebohongan besar” dalam hidup manusia, yaitu: aku adalah apa yang aku miliki, aku adalah apa yang dapat aku lakukan, aku adalah apa yang orang lain katakan tentang aku. Sadarkah kamu bahwa perasaan insecure sering kali muncul ketika pikiran kita terlalu terfokus pada tiga hal yang disebut sebagai “kebohongan besar” oleh Nouwen tadi?

Mazmur 115 adalah mazmur yang ditulis untuk mengingat-rayakan kemenangan Israel atas bangsa-bangsa lain. Pemazmur menyadari bahwa kemenangan itu bukanlah miliknya, melainkan Tuhan yang patut dimuliakan atasnya (ay. 1). Bahkan, pemazmur dengan penuh kagum dan hormat mendeklarasikan bahwa Tuhan juga berkuasa atas ilah-ilah bangsa lain. Itu sebabnya di ayat 2-7 pemazmur membandingkan kiprah ilahilah bangsa lain dengan Tuhan Allah. Di sini dikatakan bahwa betapapun indah dan berkualitasnya bahan-bahan yang digunakan untuk membangun sebuah patung berhala (ay. 4), ilah-ilah itu tetap saja tidak berdaya (ay. 5-7). Sebaliknya, Tuhan digambarkan sebagai Allah yang sanggup menolong, melindungi, dan memberkati umat-Nya (ay. 9-14).

Teens, apa yang tampak paling berharga dan indah di mata dunia belum tentu bernilai di mata Allah, sama seperti perak dan emas yang tidak lebih dari sekadar patung yang diam membisu di hadapan Allah Israel. Pertanyaannya, di manakah kamu meletakkan rasa aman dan rasa berhargamu hari ini? Pada prestasimu, hartamu, perkataan orang lain tentangmu, atau kepekaan hatimu untuk selalu mencari kehendak Allah? Apa ukuran kesuksesan hidup menurutmu? Selamat terus mencari!