Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
(Kol. 4:5)

Novel The Remains of the Day menceritakan tentang Stevens, seorang kepala pelayan, yang dalam perjalanan menemui kawan lamanya bertemu seorang asing. Ia pun merefleksikan hidup yang sudah dijalaninya dalam percakapan mereka. Stevens mempertanyakan dedikasi yang sangat tinggi kepada tuan sebelumnya yang mungkin sebenarnya tidak pantas untuk mendapatkannya. Selain itu, ia juga mengenang kembali cintanya yang tidak pernah tersampaikan kepada rekan kerjanya. Merespons Stevens, orang asing itu mengatakan kepadanya bahwa lebih baik menikmati saat ini daripada tinggal dalam masa lalu, sama seperti “petang hari” adalah bagian terbaik dalam hidup.

Sobat Lansia, mungkin kita pun sering mengingat dan mempertanyakan kembali masa lalu kita dengan penuh keraguan dan penyesalan. Kita berandai-andai dengan masa lalu kita. Penulis Kolose menasihatkan jemaat untuk hidup dengan penuh hikmat dan mempergunakan waktu yang ada. Sobat Lansia, waktu memang sungguh terbatas dan tak kan bisa terulang kembali. Menyesali atau pun berandai-andai dengan masa lalu tidaklah berguna. Lebih baik kita menikmati dan memusatkan diri dengan apa yang masih ada pada kita saat ini. Inilah bagian terbaik dalam hidup kita.

DOA:
Tuhan, tolonglah kami untuk menghargai apa yang masih ada dalam hidup kami saat ini dan tidak tinggal dalam penyesalan masa lalu. Amin.