Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
(Flp. 4:13)

Bagaimana perasaan kita jika mengetahui salah seorang cucu atau anggota keluarga kita lainnya ada yang menderita autis? Autis atau autisme adalah gangguan perkembangan saraf otak. Kondisi ini merupakan bawaan dari lahir yang dialami beberapa anak. Para penderita autis biasanya akan mengalami gangguan dalam interaksi sosial dan komunikasi. Biasanya mereka akan menunjukkan perilaku atau aktivitas yang berulang-ulang dilakukan, sulit fokus, dan jarang menatap mata orang lain.

Sobat Lansia, mungkin di tengah lingkungan atau keluarga kita sendiri, seperti cucu kita, ada yang menderita autis. Hal ini tentu tidak mudah bagi keluarga untuk menghadapinya. Namun, sebagai kakek-nenek, kita perlu memberi dukungan bagi anak, menantu, dan cucu kita untuk bisa menghadapi itu dengan keteguhan dan kesabaran. Membantu semaksimal mungkin anggota keluarga kita yang menderita autis tersebut untuk membuatnya mandiri dan meningkatkan kualitas hidupnya. Bagaimana pun, kehadiran anggota keluarga kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya tetaplah istimewa dan suatu anugerah Tuhan. Percayalah, Tuhan pasti akan memberikan kekuatan bagi kita untuk bisa menanggung segala perkara.

DOA:
Tuhan, terima kasih untuk setiap anggota keluarga yang hadir di tengah kehidupan kami. Mampukan kami untuk mengasihi mereka dalam segala kelebihan dan kekurangan mereka. Amin.