Mazmur 138

Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhkuEngkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
(Mazmur 138:7)

Pada tahun 1988 “The King of Pop”, Michael Jackson, merilis sebuah lagu yang berjudul “Man in the Mirror”. Lagu ini menjadi salah satu karya Michael Jackson yang paling terkenal karena aransemen musiknya yang indah dan liriknya yang berisikan kritik sosial. Demikian cuplikan lirik lagunya: I’m starting with the man in the mirror. I’m asking him to change his ways. If you wanna make the world a better place, take a look at yourself and then make that change. Dalam bahasa Indonesia, terjemahan syair itu kurang lebih demikian, “Aku memulainya dari orang yang kulihat di kaca. Aku memintanya untuk mengubah jalan-jalannya. Jika engkau ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, lihatlah dirimu sendiri dan buatlah perubahan.”

Hal senada juga pernah dialami oleh Daud dalam pengalaman imannya yang tertuang dalam Mazmur 138. Daud mengungkapkan syukurnya akan kasih setia Tuhan (ay. 1-2). Jiwa Daud mendapatkan kekuatan ketika Tuhan menjawab seruannya pada hari ia berseru (ay. 3). Berangkat dari pengalaman itu, Daud sungguh rindu agar semua raja di dunia ini juga mengalami apa yang ia alami, yaitu mengalami pemeliharaan Tuhan dan janji-janji-Nya serta melihat kemuliaan dan keadilan Tuhan (ay. 4-6). Daud menegaskan sekali lagi bahwa kerinduan itu dilandasi oleh pengalaman perjumpaannya dengan Tuhan ketika Tuhan menyelamatkannya dari amarah musuhnya (ay. 7). Itu sebabnya Daud tidak ingin ditinggalkan oleh Tuhan. Daud telah melihat kemuliaan Tuhan yang begitu besar dan layak dipuji serta kasih setia-Nya yang tetap untuk selama-lamanya (ay. 8).

Teens , jika kita rindu agar dunia ini berubah, kita harus berdoa agar diri kitalah yang pertama-tama mengalami perubahan itu. Pengalaman akan hidup pribadi yang disentuh dan diubahkan oleh anugerah Allah menjadi kunci utama dari perubahan-perubahan terbesar di dunia.