Lukas 4:14-15

Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.
(Lukas 4:15)

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru. Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku. Inilah kutipan lirik lagu “Himne Guru”. Apakah kamu masih menyanyikan lagu ini? Lagu “Himne Guru” ditujukan kepada para guru yang mengabdikan dirinya untuk mengajar siswasiswi agar memperoleh pengetahuan, bukan hanya kognitif, melainkan juga penerapan dalam kehidupan mereka. Karena itu, peran seorang guru amat penting bagi proses pembentukan siswa. Guru menjadi teladan yang menginspirasi. Guru adalah mereka yang “digugu dan ditiru”.

Pada zaman Yesus istilah “guru” disebut juga dengan istilah “rabi”, dari kata bahasa Ibrani rav , berarti “besar”, “agung”, “kuat”, atau “terkemuka” (pengetahuan). Rabi juga adalah seseorang yang dihormati. Dampak dari aktivitasnya sebagai pengajar, Yesus juga diberi gelar “Guru”. Rabi dalam diri Yesus memiliki tiga hal yang istimewa. Pertama, Ia tidak hanya sekadar mengajar teori, tetapi juga praktik. Kedua, Ia memberi makna baru dalam setiap pengajaran-Nya. Ketiga, Ia mengajar dengan penuh kuasa. Ketiganya menjadi satu kesatuan yang utuh dan menjadi teladan bagi para murid-Nya. Kehadiran Yesus sebagai rabi membawa dampak yang sungguh luar biasa. Banyak orang menjadi pengikut-Nya dan percaya kepada-Nya.

Teens, dalam hidup ini kamu pun memiliki banyak guru yang menginspirasi. Guru yang tidak hanya sekadar memberi pengajaran secara kognitif atau teori, tetapi juga meneladankannya secara nyata. Guru yang tidak hanya hadir di sekolah, tetapi juga guru yang hadir melalui orangtua di rumah, pembina rohani di gereja, atau setiap orang yang mengajarkan nilai hidup bagimu. Teruslah bertumbuh dan siap dibentuk melalui setiap pengajaran yang mereka berikan.