Mazmur 26:1-8

Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul ….
(Mzm. 26:4)

Pernahkah kamu mendengar istilah toxic friendship? Toxic friendship merupakan hubungan yang tidak sehat karena memberikan dampak buruk bagi korbannya. Semisal, kita mempunyai teman yang sering menghina dan merendahkan kita di depan orang lain. Mereka menggosipkan kita serta gemar mengumbar rahasia yang kita percayakan padanya. Mereka bahkan bisa mengancam jika keinginannya tidak dituruti. Mereka bersikap manipulatif, memfitnah, dan memutarbalikkan keadaan. Tak jarang mereka mengambil keuntungan pribadi dengan mengorbankan kita. Kita tentu merasa lelah berada dalam lingkaran pertemanan seperti itu. Energi kita terkuras menghadapi teman yang toxic ini!

Daud mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan, ia mengutarakan perihal siapa saja yang ingin ia jadikan teman. Dalam Mazmur 26:4, Daud bersikap tegas dalam memilih dengan siapa ia mau bergaul dan berteman. Ia menjauhi lingkungan pertemanan yang manipulatif dan munafik. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk ketaatannya pada Tuhan untuk hidup dalam kebenaran dan ketulusan. Daud menyadari bahwa pilihan tersebut akan menolongnya dalam membangun diri dan kehidupannya.

Youth, memiliki relasi pertemanan adalah hal penting dalam hidup kita. Namun, kita harus punya keberanian dan hikmat dalam menentukan lingkaran pertemanan kita. Boleh berteman dengan siapa saja tetapi tetap selektif dan cermat agar teman itu tidak meracuni hidupmu. Hal ini bukan karena kita sombong tetapi karena kita harus belajar untuk bijak dan tahu mana yang terbaik untuk diri kita. Jangan sampai kita tercemar atau terjebak dalam pertemanan yang membawa keburukan.

1. Apa yang menjadi landasan Daud memilih lingkaran pertemanannya?
2. Apa kriteria lingkaran pertemanan yang tepat dan baik?

Pokok Doa: Hikmat untuk memilih pergaulan yang positif.