“Hati yang gembira membuat muka berseri-seri,
tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.”
(Ams. 15:13)

Pada 1982, lagu ciptaan James F. Sundah berjudul “September Ceria” dilantunkan oleh Vina Panduwinata. Lagu ini mengisahkan tentang akhir musim kemarau dan menghantar pada kesejukan. Penulis lagu ini ingin mengekspresikan kebahagiaan dan keceriaan karena pergantian musim pada masa itu. September adalah bulan yang sangat spesial dan menjadi awal dari musim hujan setelah musim kemarau, bagi Indonesia. Bulan itu menjadi istimewa juga untuk negara-negara yang memiliki empat musim. Pergantian musim bisa mendatangkan kegembiraan dan keceriaan.

Sahabat Senior, ibarat musim yang berganti, persoalan dalam hidup kita mungkin datang silih berganti juga. Ada waktu sakit, ada waktu sehat. Ada duka, ada suka. Ada masa kekurangan, ada masa kelimpahan. Apa pun musim yang sedang kita hadapi saat ini, jalani dengan hati yang gembira. Kata Amsal, dari hati yang gembira akan tampak wajah berseri-seri. Namun, hati yang sedih mematahkan semangat. Jangan biarkan kepedihan mematahkan semangat kita. Percayalah kasih setia Tuhan selalu abadi dan tidak berubah pada setiap musim kehidupan kita. Mari memasuki dan menjalani bulan September dengan gembira dan ceria sambil meyakini tangan Tuhan setia menolong dan menyertai kita.

DOA:
Tuhan, kami bersyukur bisa menapaki bulan September.
Mampukan kami menjalani setiap musim dalam
hidup ini dengan hati yang gembira. Amin.