Yesaya 1:1-31

 “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju ….”
(Yesaya 1:18)

Komika Pandji Pragiwaksono pernah ditanya mengapa dirinya tidak masuk ke dalam sistem pemerintahan jika ingin membawa perbaikan. Panji mengatakan bahwa dirinya pernah mencoba masuk dan melihat begitu kotornya sistem pemerintahan sehingga untuk mengubahnya diperlukan seseorang yang benar-benar murni dan tidak terpengaruh oleh lingkungan. Namun, orang tersebut pun tidak bisa bekerja sendirian karena untuk membuat sebuah lingkungan yang lebih baik dibutuhkan orang yang memiliki motivasi murni juga.

Di dalam Yesaya 1 kita membaca bagaimana kondisi moral bangsa Israel yang sudah sedemikian bobrok. Keadaan ini membuat Tuhan murka terhadap mereka sehingga ibadah, doa, dan persembahan mereka ditolak oleh Tuhan. Ayat 21 menggambarkan bagaimana bangsa Israel yang sebelumnya setia dan hidup dalam kebenaran berubah menjadi sundal dan pembunuh. Bangsa Israel menjadi bangsa yang kehidupannya jauh dari Tuhan. Mereka menindas, melakukan diskriminasi, tidak peduli kepada orang lain, dan sombong. Perbuatan mereka ini sangat dibenci oleh Tuhan sehingga Ia akan memberikan penghukuman apabila mereka tidak mau bertobat.

Teens, walaupun bangsa Israel telah melakukan dosa dan pelanggaran, Tuhan memberikan pengampunan bagi mereka yang bertobat. Meskipun dosa mereka merah seperti kirmizi, Tuhan dapat mengubahnya menjadi putih seperti salju. Mereka harus bertobat bukan hanya sebagai individu, melainkan juga sebagai sebuah bangsa. Pertobatan sebuah bangsa untuk kembali ke jalan Tuhan. Di dalam film “Kamen Rider”, ada kata henshin yang berarti berubah atau transformasi. Demikian juga dalam kehidupan ini, kita harus melakukan transformasi diri agar kehidupan kita seturut dengan kehendak Tuhan.