Mazmur 17

Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.
(Mzm 17:5)

Seorang pemuda mendadak dipanggil oleh atasannya dan ia diminta untuk menjadi penanggung jawab proyek pengadaan barang dengan nilai anggaran sebesar tiga milyar. Namun, sang atasan memintanya untuk memanipulasi penggunaan anggaran itu. Jika ia tidak menuruti keinginan atasannya, ia terancam dipecat secara tidak hormat dan tidak diberi pesangon. Di sinilah hati nuraninya bergejolak dan goyah.

Dalam Mazmur 17, pemazmur menghadapi tekanan dan godaan yang berusaha menggoyahkan keteguhan imannya. Ia seperti ditarik menjauh dari Tuhan. Namun, segala tekanan dan godaan itu bisa ditolaknya karena kesungguhan imannya. Pemazmur mengakui bahwa hanya Tuhan sajalah yang ia dengar dan hanya perintah serta ketetapan Tuhan saja yang ia ikuti. Ia tidak akan goyah dan berpaling dari Tuhan, sekalipun orang-orang menekan dan menggodanya. Langkahnya tetap mengikuti Tuhan dan terus menjaga diri di jalan yang benar.

Youth, pernahkah kamu merasa goyah oleh karena tawaran dan godaan yang bertolak belakang dengan keyakinan imanmu? Saat diperhadapkan dengan ajakan korupsi, penyuapan, penipuan, dan banyak hal berdosa lainnya, iman kita bisa goyah. Kita bisa semakin goyah karena ketika kita menolak melakukan tindakan tersebut, ada harga yang harus dibayar. Tidak melakukan salah, melakukan juga merasa bersalah. Di sinilah ungkapan pemazmur menegur dan mengingatkan kita. Mari kita selalu mengikuti jejak kebenaran dan ketetapan Tuhan dalam segala situasi hidup kita.

1. Tekanan dan godaan apa yang dialami oleh pemazmur?
2. Apa yang bisa dilakukan agar tidak mudah goyah?

Pokok Doa: Hikmat dan keberanian untuk tidak goyah dari kebenaran Tuhan.