
MELIHAT HATI

“…Manusia melihat yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
(1Sam. 16:7)
Ada sebuah peribahasa lama yang mengungkapkan bahwa: dalamnya laut bisa diduga, dalamnya hati siapa tahu. Peribahasa ini hendak mengatakan bahwa: laut dapat diukur kedalamannya, tetapi dalamnya hati seseorang tidak ada yang tahu. Tak ada satu orang pun yang bisa tahu isi hati atau perasaan seseorang. Tak ada satu manusia pun sanggup menebak isi hati atau niat seseorang. Tidak ada alat yang mampu mengukur isi hati manusia. Manusia hanya mampu melihat apa yang ada di depan mata. Karena itu, kita tak dapat menilai seseorang hanya dari penampilan luar saja.
Sahabat Senior, cara Tuhan menilai berbeda dengan cara manusia menilai. Manusia hanya bisa melihat yang tampak. Namun Tuhan sanggup melihat yang tersembunyi, bahkan sampai ke dalam hati. Manusia bisa kita bohongi, tapi Tuhan tidak bisa. Karena itu isi hati kita hendaknya tulus, murni, dan jujur di hadapan Tuhan. Sebagaimana firman Tuhan kepada Samuel bahwa Tuhan melihat hati dan bukan melihat rupa manusia, firman ini juga ditujukan kepada kita. Pada masa lansia ini, mari memeriksa isi hati kita di hadapan Tuhan. Mari menjaga kemurnian hati kita dengan tidak mengotorinya dengan hal-hal yang tidak berkenan bagi Tuhan. Ingat, Tuhan sanggup melihat hati. Tak ada yang luput dari mata-Nya.
DOA:
Tuhan, baharuilah hati kami agar senantiasa tulus,
murni, jujur, dan berkenan kepada-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama