Wahyu 3:7-13

“Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”
(Why. 3:8)

Lelah rasanya menapaki hari-hari dengan ketidakpastian. Rencana berubah, tertunda bahkan gagal. Lelah rasanya menjalani rutinitas setiap hari dalam ruang gerak dan ruang jumpa yang terbatas. Keseharian hanya diliputi kesendirian dan kesepian. Lelah rasanya melalui hari dengan selalu dibayangbayangi kekhawatiran. Melihat berita malah mendebarkan. Mendengar cerita kawan jadi kepikiran. Study pun tidak tahu bisa selesai kapan. Belum lagi urusan bisnis dan pekerjaan, akankah ia bertahan atau hilang termakan zaman?

Menghadapi keseharian dengan derita dan kesulitan menjadi hal yang dialami oleh jemaat Filadelfia (Why.3:7-13). Penulis Surat Wahyu mencatat penglihatan yang diterimanya dari Tuhan untuk menguatkan jemaat Filadelfia. Orang-orang percaya di Kota Filadelfia diminta untuk tetap kuat dan bertahan. Sebab, Tuhan melihat dan mengerti apa yang selama ini mereka upayakan. Di tengah derita dan tekanan, mereka bisa tetap taat pada firman Tuhan dan setia pada imannya. Tuhan memahami jerih lelah, kesetiaan, dan kemampuan mereka.

Youth, mungkin kita pernah merasa lelah dengan apa yang kita lakukan dan alami. Lelah pada rutinitas, lelah karena harus bersikap benar, atau lelah karena derita dan persoalan lain yang mengkhawatirkan. Ketika mengalami itu semua, seolah-olah tidak ada yang bisa memahami kita. Ingatlah bahwa Tuhan selalu memahami lelah kita. Tuhan tahu seberapa kuat kita menanggung segalanya. Tuhan mengerti apa yang kita butuhkan, dan Ia telah mempersiapkannya. Di sinilah tugas kita untuk tetap setia dan teguh pada-Nya.

1. Apa derita dan tekanan yang dialami pengikut Kristus
di Kota Filadelfia?
2. Apa yang membuat kamu terhibur ketika merasa kelelahan
dalam hidup?

Pokok Doa: Memohon kekuatan di tengah rasa lelah yang dirasakan.