Yesaya 7:1-25

“… dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut ….”
(Yesaya 7:4)

Ada sebuah video di YouTube tentang sebuah panggilan ke nomor darurat 911 di Amerika Serikat. Seorang perempuan berteriak histeris ketakutan dan meminta tolong kepada operator 911. Perempuan tersebut berada dalam sebuah mobil yang mengalami kegagalan sistem. Mobilnya tidak bisa berhenti walaupun ia sudah menginjak rem dan mematikan mesin, bahkan mobil itu melaju makin cepat. Peristiwa ini menyebabkan kepanikan karena perempuan tersebut bisa mengalami kecelakaan yang mengerikan. Namun, kepanikan perempuan itu ditanggapi dengan tenang oleh operator dengan mengatakan, “Stay calm maam”. Kalimat yang menenangkan selalu diucapkan oleh sang operator sambil memberikan informasi kepada polisi untuk menolong perempuan tersebut. Akhirnya, mobil tersebut bisa berhenti, dan perempuan itu berterima kasih kepada operator yang telah membantunya dengan penuh ketenangan.

Raja Ahas begitu ketakutan saat raja Israel dan raja Aram menyerang Yehuda. Nabi Yesaya menyampaikan pesan dari Tuhan kepada Raja Ahas yang menenangkan, “Teguhkanlah hatimu dan jangan takut.” Kalimat yang menenangkan ini dimaksudkan agar Raja Ahas bersandar kepada Tuhan dan bukan kepada orang lain. Namun, Raja Ahas menolak berpegang kepada Tuhan, melainkan meminta bantuan Asyur. Keputusan tersebut mengakibatkan kehancuran Kerajaan Yehuda. Namun, itu bukanlah akhir dari Israel. Israel harus tinggal tenang karena Tuhan tetap mengasihi mereka, bahkan memberi janji bahwa akan lahir seorang anak yang kedatangan-Nya membawa damai sejahtera. Nama anak itu adalah Imanuel yang berarti Allah beserta kita.

Teens, pada saat kita takut, bingung, resah atau galau, ingatlah kata-kata ini: “Teguhkan hatimu dan jangan takut, Allah selalu beserta kita.”