Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: “Tambahkanlah iman kami!”
(Luk. 17:5)

Oma Lia dirawat di rumah sakit. Ia hampir kritis. Dengan saran dokter, cuci darah dilakukan. Kondisinya membaik. Ia sudah bisa bercerita. Tak selang beberapa lama, dokter menemui Opa Ari, suaminya. Pikir Opa Ari, istrinya sudah bisa pulang. Ternyata dokter membawa kabar yang mengagetkan. Oma Lia divonis kanker. Rahimnya harus segera diangkat. Opa Ari khawatir pada reaksi istrinya, jika mendengar vonis tersebut. Ternyata Oma Lia tenang, saat diberi tahu. Ia berkata, ”Kiranya Tuhan menambahkan iman kita kepada-Nya. Itu yang seharusnya jadi doa kita pada-Nya.” Kalimat ini meneguhkan iman Oma Lia dan keluarganya.

Sahabat Senior, para rasul dalam Injil Lukas menyerukan hal yang sama. Mereka meminta agar Tuhan menambahkan iman mereka. Kekuatan iman dibutuhkan supaya orang percaya dapat menyikapi setiap pergumulan secara bijak dan tepat. Setiap hal yang diizinkan Tuhan terjadi dalam hidup seseorang, itu ada dalam rancangan baik Tuhan. Dengan iman yang sungguh kepada Tuhan kita akan mampu menyelami setiap maksud dan rencana-Nya dalam hidup kita. Iman itu juga memampukan kita menjalani setiap pergumulan tanpa mengeluh atau bersungut-sungut. Biarlah kita senantiasa berseru: “Tuhan, tambahkanlah iman kami!”

DOA:
Tuhan, tambahkanlah iman kami kepada-Mu. Tolong kami untuk
menjalani setiap pergumulan dengan tetap taat kepada-Mu. Amin.