Mazmur 145:1-8

Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
(Mzm. 145:2)

Pernahkah kalian mengerjakan sesuatu sambil mendengarkan lagu kesukaan? Sambil mengerjakan PR, kita mendengarkan musik lewat smartphone kita. Sambil membereskan kamar pun, kita memutar lagu untuk menambah semangat bekerja. Bahkan, tanpa harus memutar lagu, kita bersenandung dan bernyanyi. Rasanya hidup kita tak lengkap kalau kita tidak bernyanyi atau bermusik. Pertanyaannya, apakah yang kita nyanyikan? Apakah itu lagu yang mencerminkan kegalauan diri, atau pujian syukur kita pada Tuhan?

Dalam perikop hari ini, pemazmur menceritakan tindakannya sehari-hari yang tidak terlepas dari pujian kepada Tuhan, karena memuji Tuhan adalah kegemarannya. Menyenandungkan nama Tuhan dalam nyanyian dan sorak-sorai adalah nafas hidupnya. Ia selalu memuji kebaikan Tuhan. Ia melantunkan kebesaran dan keagungan Tuhan. Itulah yang menjadi penyemangat dan kesukaan sang pemazmur. Bahkan, memuji dan memuliakan nama Tuhan menjadi sarana spiritualitas bagi pemazmur untuk memberitakan karya-karya agung Tuhan dalam kehidupannya.

Youth, mari kita memiliki semangat dan komitmen seperti pemazmur. Kita mau memuji dan memuliakan Tuhan tidak hanya pada momen-momen tertentu saja. Jangan ragu untuk memuji Tuhan walaupun suara kita kurang merdu. Pujian pada Tuhan bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan bersama siapa saja. Tuhan mendengar kedalaman hati, pikiran, dan perasaan seseorang yang memuji dan memuliakan keagungan-Nya.

1. Apa yang dimaksud memuji dan memuliakan Tuhan?
2. Bagaimana tetap memuji Tuhan di tengah keterbatasan yang
kita miliki?

Pokok Doa: Memuji Tuhan sepanjang hidup.