KUASA BUKAN UNTUK MERUNTUHKAN
2 Korintus 13:5-10
… aku tidak terpaksa bertindak keras menurut kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepadaku untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan.
(2Kor. 13:10)
Seorang sejarawan Inggris bernama John Acton pernah berkata, “Kekuasaan cenderung korup, dan kekuasaan absolut pasti korup.” Seperti sebuah pisau, kekuasaan bisa dipergunakan untuk melakukan kebaikan atau kejahatan, untuk membangun atau meruntuhkan. Kekuasaan yang membangun dilandasi dengan semangat kesetaraan, keadilan, dan memajukan. Sebaliknya, kekuasaan yang meruntuhkan dilandasi dengan kecenderungan otoriter, eksploitatif, dan menjatuhkan. Apalagi, jika kekuasaan tersebut secara absolut hanya dimiliki oleh seseorang atau sekelompok golongan tertentu.
Dalam pesan-pesan terakhirnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menyampaikan pesan penting terkait kuasa yang ia miliki dan dapat ia lakukan. Jemaat di Korintus kerap kali memancing kegeraman Paulus dengan laku hidup mereka yang semena-mena. Paulus ingin sekali menegur mereka dengan keras. Namun, Paulus kala itu sedang tidak ada bersama jemaat Korintus. Ia hanya bisa menulis surat beberapa kali kepada mereka. Namun dalam suratnya itu, Paulus menjelaskan bahwa dirinya tidak akan bertindak keras. Kuasa yang Tuhan berikan bukanlah untuk menghancurkan, melainkan untuk membangun. Di sinilah kewibawaan rasulinya tercermin dalam tindakannya.
Youth, kekuasaan bukanlah alat untuk menekan dan mencederai sesama. Jika menurut Acton kekuasaan memiliki kecenderungan untuk korup, mari kita memutus rantai kecenderungan itu. Sadarilah bahwa kekuasaan tertinggi dalam hidup adalah kekuasaan Tuhan. Kalau kita mempunyai kekuasaan dan kekuatan, pakailah dengan bijaksana untuk membangun dan menjadi berkat bagi sesama.
1. Mengapa Paulus tidak menggunakan otoritasnya sebagai Rasul?
2. Apa saja yang harus dicermati ketika seseorang memakai
kekuasaannya?
Pokok Doa: Hikmat untuk memakai kekuasaan secara tepat.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama