25
Sep

SURAT UNTUK TUHAN

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah!
(Mzm. 42:6)

 

 

 

Suatu waktu Oma Jelita bercerita. Pada suatu ibadah minggu di gereja, ia melihat ada seorang lansia yang jatuh dan meninggal. Sejak saat itu ia jadi trauma. Ia takut dan cemas jika jatuh dan meninggal. Ia tidak pernah mau keluar rumah lagi meski ditemani oleh anak dan cucunya. Bepergian keluar kota pun ia tidak mau. Berbagai cara telah diupayakan agar ia tidak trauma lagi, tapi tak berhasil. Berkat saran seorang Pendeta, ia menuliskan semua isi hati dan perasaannya dalam sebuah catatan harian. Ia menuangkan semua isi hatinya kepada Tuhan sebagai surat untuk Tuhan. Tidak begitu lama, ia terbebas dari kecemasan dan ketakutannya. Ia bahkan mau pindah keluar kota ikut anaknya.

 

Sahabat Senior, saat jiwa kita tertekan, serta ketakutan dan kecemasan menghampiri kita, berharaplah kepada Allah bukan kepada manusia. Pemazmur menyaksikan bahwa hanya Allah yang dapat diandalkan menjadi penolong kita. Kita dapat mengutarakan semua isi hati kita dengan bebas kepada-Nya. Kita dapat melakukannya dengan menaikkan doa. Kita pun dapat menulis surat untuk Tuhan, seperti yang dilakukan Oma Jelita. Surati Tuhan, curahkan semua isi hati dan perasaan kita kepada- Nya. Berharaplah selalu kepada-Nya, karena Ia mengerti isi hati kita.

 

 

DOA:
Tuhan, hanya kepada-Mu kami berharap. Teduhkan hati dan jiwa
kami dalam menjalani hidup pada masa tua ini. Amin.

Multiple Ajax Calendar

September 2023
S M T W T F S
« Aug   Oct »
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama