Mazmur 70

Tetapi aku ini sengsara dan miskin – ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang!
(Mzm. 70:6)

Suatu tekanan pada benda akan memengaruhi bentuknya, demikian juga dengan tekanan hidup. Entah itu konstruktif ataupun destruktif, tekanan hidup akan mempengaruhi pribadi dan perkembangan hidup seseorang. Oleh karena itu, menjadi penting untuk menyikapi setiap tekanan hidup secara benar agar menghasilkan sebuah perubahan yang konstruktif. Sama seperti pelaut yang tidak berkuasa atas angin, tetapi memegang kendali kapal, manusia pun tidak bisa mengendalikan tekanan hidup, tetapi bisa menentukan respons yang tepat atasnya.

Penulis Mazmur 70 menyampaikan permohonannya kepada Allah di dalam situasi yang genting. Ia sedang berada di bawah tekanan dari musuh-musuhnya yang ingin mencelakakan dan mencabut nyawanya (ay. 3). Namun di tengah kesesakannya ia percaya bahwa Allah itu besar dan akan menolong setiap orang yang menyandarkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, pemazmur tetap berharap kepada Allah. Ia yakin Allah akan datang menolong dan meluputkannya dari segala kejahatan.

Youth, dalam menjalani studi ataupun karir, tak jarang kita menghadapi tekanan dan kesesakan. Situasi ini menekan hebat sehingga kita dibuat menjadi tak berdaya. Namun demikian, pemazmur mengajak kita untuk tetap berharap kepada Allah. Meskipun tekanan tidak serta-merta hilang, tetapi kita akan dikuatkan karena kita percaya Allah akan menolong dan meluputkan kita pada waktu-Nya. Pengharapan inilah yang membuat kita kuat dan mampu berjalan di tengah tekanan.

1. Mengapa pemazmur memilih bersandar kepada Allah?
2. Bagaimana caramu menghadapi tekanan hidup selama ini?

Pokok Doa: Tabah melangkah di dalam pengharapan kepada Allah.