Markus 1:1-8

“… ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya”,
(Markus 1:3)

Youth, saat kita sedang berada di bandara, stasiun, atau bioskop, kita sering mendengar suara-suara pengumuman. Suara tersebut memberikan informasi penting kepada kita untuk diperhatikan. Kebanyakan dari kita mungkin tidak terlalu peduli tentang siapa yang ada di balik suara tersebut. Fokus kita adalah pada informasi yang disampaikan, bukan pada siapa yang menyampaikannya.

Kehadiran Yohanes Pembaptis adalah seperti suara tersebut. Berita pertobatan yang ia sampaikan amatlah penting. Semua harus mendengarnya! Untuk itulah ia tampil dan berseru-seru. Namun bagi Yohanes, dirinya sendiri bukanlah hal yang penting untuk ditonjolkan. Kepada orang banyak yang datang kepadanya, Yohanes Pembaptis berkata, “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Yohanes menyadari betul keberadaan dirinya di hadapan Allah dan tidak sedikit pun ia memanfaatkan situasi untuk membesarkan diri. Hidupnya adalah untuk memuliakan Tuhan, bukan untuk memuliakan diri sendiri.

Youth, salah satu wujud pertobatan yang sejati adalah hadirnya kerendahan hati. Seseorang yang memiliki kerendahan hati, akan menyadari keterbatasan diri sekaligus kebergantungannya pada rahmat Ilahi. Kita dipilih bukan karena kesempurnaan kita. Sesungguhnya, kita semua adalah orang-orang yang tidak layak di hadapan-Nya. Namun, dalam ketidaklayakan kita, Allah memercayai kita untuk menjadi saksi-Nya dan memberitakan kebaikan-Nya. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan bagi Dia, sesungguhnya juga terjadi karena kuasa-Nya bekerja atas kita.

1. Berita apa yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis?
2. Dalam hal apa kamu sering kali terjatuh dalam kesombongan?

Pokok Doa: Kerendahan hati.