Matius 21:28-32

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
(Matius 21:31)

Dahulu ketika masuk asrama Fakultas Teologi, saya sudah bisa bermain piano. Sewaktu masih bersekolah, saya memang sempat mengikuti kursus piano. Di asrama, saya bertemu dengan beberapa teman yang sama sekali tidak bisa bermain piano. Teman-teman saya itu sangat tertarik untuk belajar piano. Mereka kemudian rajin berlatih menggunakan piano asrama. Kini, teman-teman saya itu dapat bermain piano jauh lebih mahir dari saya. Meskipun saya mulai main piano lebih dahulu, semangat belajar dan komitmen teman-teman saya untuk berlatih, akhirnya menghasilkan kemampuan yang jauh lebih baik daripada saya.

Kesediaan untuk menerima didikan dan keterbukaan diri untuk belajar, akan mengubah kehidupan seseorang, apa pun kondisi orang tersebut sebelumnya. Itulah yang digambarkan Tuhan Yesus dalam perumpamaan tentang dua orang anak. Anak yang sulung tidak melakukan perintah bapanya. Sebaliknya, anak yang bungsu sekalipun pada awalnya sempat menolak, ia akhirnya pergi sesuai dengan perkataan sang bapa. Si bungsu menggambarkan orang-orang berdosa yang walaupun sempat menolak Allah, akhirnya memilih untuk bertobat dan mengalami Kerajaan Allah. Sebaliknya, ada orang-orang yang mengaku mengenal Allah, tetapi justru menolak Kristus dan karya-Nya.

Youth, apa pun latar belakang kita, selama kita bersedia untuk membuka diri pada rahmat Allah, menerima pengampunan-Nya di dalam Kristus, dan belajar untuk terus bertumbuh di dalam Dia, kita akan mengalami kuasa-Nya yang mengubahkan hidup kita. Teruslah berproses di dalam kasih karunia-Nya!

1. Siapa yang Tuhan Yesus maksud dengan anak sulung
dan anak bungsu?
2. Adakah kegagalan membuat kamu berhenti untuk belajar
bersama Allah?

Pokok Doa: Kesediaan untuk terus belajar dalam kehidupan.