Lukas 1:46b-55

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
(Lukas. 1:52)

Kerajaan yang Sungsang! Itulah judul buku karangan Donald B. Kraybill yang pertama kali saya baca di bangku perkuliahan dulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sungsang berarti terbalik: yang di atas menjadi di bawah, yang di depan menjadi di belakang. Ya, menurut Kraybill, seperti itulah Kerajaan Allah yang dihadirkan oleh Yesus Kristus di tengah-tengah dunia: Yang terkecil menjadi yang terbesar. Orang-orang yang berdosa mendapat pengampunan dan berkat. Di sisi lain, orang-orang yang merasa diri saleh, justru mendapat kritik dan kecaman.

Dalam nyanyiannya, Maria memuji-muji Allah. Meskipun dirinya hanyalah perempuan sederhana, tetapi Allah mengingatnya. Allah bahkan tengah melakukan perbuatan-perbuatan besar melalui Maria melalui kehamilannya. Apa yang terjadi pada Maria menyadarkannya bahwa Allah berpihak pada orang-orang yang rendah hati dan yang selalu menggantungkan pengharapan kepada-Nya. Sebaliknya, Allah menentang orang-orang yang congkak dan Ia mampu untuk menunggangbalikkan keadaan orang-orang yang memiliki kuasa. Kelak, Sang Juru selamat yang dikandung Maria akan lahir di tempat yang begitu sederhana, tetapi kemuliaan yang menyertai-Nya tiada taranya.

Youth, Kerajaan Allah yang dihadirkan oleh Kristus memang adalah kerajaan yang sungsang: kasih menggantikan kebencian, belas kasih menggantikan ambisi pribadi, dorongan melayani menggantikan keinginan untuk menguasai. Maka Natal bukan hanya tentang perayaan dan pesta. Natal adalah tentang kesediaan kita menghidupi kerajaan- Nya yang sudah hadir bagi kita.

1. Mengapa Maria memuji Tuhan?
2. Apa saja nilai-nilai Kerajaan Allah yang tengah kamu hidupi secara nyata?

Pokok Doa: Perdamaian dan keadilan di tengah-tengah dunia.