Lidah lembut adalah pohon kehidupan,
tetapi lidah curang melukai hati.
(Amsal 15:4)

Ada sebuah nasihat lama yang berbunyi: “Tiga hal yang tidak bisa ditarik kembali jika sudah terlepas adalah anak panah, kesempatan, dan kata-kata yang sudah diucapkan.” Anak panah tidak bisa kembali lagi ke busurnya, kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya, dan perkataan yang menyakitkan tidak dapat ditarik kembali meskipun kita sudah meminta maaf. Karena tidak dapat ditarik kembali, maka perkataan harus dikelola dengan hati-hati sebelum diucapkan.

Sahabat Senior, kata-kata yang kita ucapkan dapat memberi pengaruh yang besar bagi orang lain. Kata-kata yang diucapkan dengan cara yang lembut dan penuh kasih akan menimbulkan dampak positif. Melalui perkataan, kita bisa membangkitkan semangat, memberi sukacita, menghibur, dan membangun. Sebaliknya, menyampaikan perkataan dengan kasar dan menyakitkan dapat melukai perasaan, mematahkan semangat, dan menghancurkan harapan. Kitab Amsal mengajarkan kepada kita untuk memilih perkataan macam apa yang ingin kita ucapkan dengan lidah kita. Mari kita memilih untuk menyampaikan perkataan yang membangun dan bukan menghancurkan, perkataan yang mendatangkan sukacita dan bukan dukacita.

DOA:
Ya Tuhan, kami mau belajar untuk mengucapkan perkataan yang baik
dan membangun, agar sesama kami diberkati dengan mendengarnya.
Amin.