Ayub 36:1-23

Sesungguhnya, Allah itu mulia dalam kekuasaan-Nya; siapakah guru seperti Dia?

(Ayub. 36:22)

 

 

 

Pengalaman merupakan guru yang paling berharga, melaluinya seseorang bisa menemukan makna dari pembelajaran. Ada pepatah yang mengatakan bahwa dalam kehidupan, ada waktu di mana seseorang akan berhasil, tetapi ada juga waktu di mana seseorang akan belajar. Ungkapan tersebut tidak mengkontraskan keberhasilan dengan kegagalan, melainkan dengan pembelajaran. Dengan kata lain, kegagalan disejajarkan dengan pembelajaran.Melalui perspektif ini, di dalam pengalaman kegagalan sekalipun, seseorang bisa mendulang suatu makna dan inspirasi.

 

Elihu adalah sahabat Ayub yang paling muda yang datang menghibur Ayub sewaktu Ayub menderita. Setelah mendengarkan ketiga sahabat Ayub yang lain menasihati Ayub, Elihu memberikan juga argumentasinya. Di satu sisi, Elihu mengkritik keras ketiga sahabat seniornya yang menuding Ayub berlaku tidak benar di hadapan Allah. Namun di sisi lain, Elihu juga mengingatkan Ayub untuk tidak jumawa di hadapan Allah Yang Mahabenar. Elihu memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup manusia, termasuk penderitaan Ayub, pasti memiliki makna. Baginya, Allah bagaikan seorang guru yang mengajar setiap insan dan menggiringnya kepada pertobatan.

 

Youth, apakah kamu pernah memetik pembelajaran dari pengalamanmu? Konsep tentang pengalaman sebagai guru perlu diiringi kesadaran untuk memberikan ruang refleksi seluas-luasnya. Dengan demikian, setiap orang bisa memaknai pengalamannya dengan baik. Bisa saja, ada didikan Allah, Sang Guru, melalui setiap pengalaman hidup kita, baik yang menyenangkan maupun tidak.

 

1 . Apa maksud Elihu saat menyatakan, “Siapakah guru seperti Dia?”

2 . Pembelajaran apa yang kamu dapatkan melalui pengalamanmu hari ini?

 

 

Pokok Doa:  Hikmat agar dapat belajar dari pengalaman.