Mazmur 147:1-11, 20c

TUHAN berkenan kepada orang yang takut akan Dia,

kepada orang yang berharap akan kasih setia-Nya.

(Mzm. 147:11)

 

 

 

Dalam sebuah lirik lagu rohani kontemporer, terdapat sebaris lirik yang berbunyi demikian, “Menyenangkan-Mu, senangkan-Mu, hanya itu kerinduanku”. Jika konsep menyenangkan manusia adalah dengan melakukan sesuatu seturut dengan keinginan orang tersebut, bagaimana dengan Tuhan? Tentu kebaikan dan kasih setia Tuhan tidaklah dikendalikan oleh manusia. Lalu, apa makna menyenangkan Tuhan dan bagaimana melakukannya?

 

Pemazmur dalam Mazmur 147 melukiskan kasih setia Tuhan yang begitu besar. Tuhan membangun Yerusalem dan memelihara umat-Nya; Ia memulihkan dan memberikan keselamatan; Ia menciptakan semesta dan memelihara seisi dunia. Namun, Tuhan benci kepada kefasikan dan kesombongan ciptaan-Nya. Sebaliknya, Tuhan berkenan kepada orang yang takut akan Dia dan yang selalu berharap kepada-Nya. Dengan kata lain, umat yang ingin menyenangkan Tuhan perlu memiliki sikap takut akan Tuhan. Menyenangkan Tuhan tidak sama dengan “menjilat”. Sebaliknya, ada sebuah sikap taat secara total dengan bergantung seutuhnya kepada anugerah Tuhan. Itulah sikap yang menyenangkan hati Tuhan. Jadi, anugerah Tuhan yang besar itu direspons dengan syukur dan taat.

 

Youth, sebagai pemuda yang memiliki ragam keahlian dan kompetensi, jebakan kesombongan dan kurang mengandalkan Tuhan bisa saja dialami. Mari menyadari bahwa menyenangkan Tuhan perlu menjadi prioritas dalam hidup. Sikap berserah total dan mengandalkan Tuhan menjadi kunci untuk melakukannya. Ingatlah, karya-Nya yang besar perlu direspons dengan sikap rendah hati dan takut akan Tuhan. Itulah yang menyenangkan hati Tuhan.

 

1 . Apa yang disenangi Tuhan menurut pemazmur?

2 . Apa makna menyenangkan hati Tuhan buatmu?

 

 

Pokok Doa:   Kerinduan untuk selalu menyenangkan Tuhan.