Ester 3:8-15

“Hukum mereka berlainan dengan hukum segala bangsa, dan hukum raja tidak mereka lakukan, sehingga tidak patut bagi raja membiarkan mereka leluasa.”

(Ester 3:8)

Presiden Amerika Serikat yang ke-16, Abraham Lincoln pernah berkata, “Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, berilah dia kekuasaan.” Ungkapan Lincoln mengandung makna bahwa kekuasaan atau posisi berkuasa dapat memiliki kemungkinan untuk mengubah seseorang, entah menjadi baik atau buruk. Ada orang yang saat diberi kuasa menjadi takabur dan semena- semena. Namun, ada juga orang yang ketika dipercayakan kekuasaan, dapat menjalankannya dengan baik dan menjadi kesempatan untuk melakukan banyak perbuatan baik bagi orang lain.

Tampaknya, Haman adalah contoh pribadi yang mabuk dengan kekuasaan. Ia menghasut raja untuk membinasakan orang Yahudi. Ketika diberi kekuasaan, Haman menjadi takabur dan kejam. Atas dasar kebencian pada Mordekhai sebagai orang Yahudi, Haman berencana memunahkan mereka dari seluruh kerajaan Ahasweros. Untuk melakukannya, ia menyebarkan kebencian terhadap kaum Yahudi dan menghasut sang raja. Dengan kekuasaan yang dimilikinya, Haman segera menjalankan rencana jahatnya. Haman memiliki kuasa, sayangnya kekuasaan itu tidak membuatnya menjadi pribadi yang baik. Ia menggunakan kekuasaannya untuk hal yang buruk. Kekuasaan telah membuat Haman takabur dan gelap mata.

Teens, boleh jadi Tuhan memercayakanmu kekuasaan, apakah itu sebagai ketua kelas, ketua kelompok, ketua panitia, atau posisi lain dalam kegiatanmu. Mari belajar dari hal-hal kecil untuk menjalankan kuasa itu dengan baik dan benar. Gunakan kuasa yang dipercayakan untuk melakukan hal-hal baik sebanyak mungkin. Sebab, kekuasaan yang diperoleh adalah kepercayaan dari Tuhan melalui orang-orang yang memilihmu. Jadi, bijaklah dengan kekuasaan yang ada padamu.