Ester 4:1-9

… Mordekhai mengoyak pakaiannya serta memakai kain kabung dan abu.

Kemudian ia keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil menangis dengan nyaring dan pedih.

(Ester 4:1)

Saat berada dalam situasi krisis dan mengalami ketidakadilan atau tindakan semena-mena, setidaknya seseorang mempunyai dua pilihan. Pertama, ia akan menerima pengalaman itu tanpa berbuat apa-apa, seolah-olah memang begitulah keadaan yang harus ia terima; tanpa perjuangan apa pun. Kedua, pilihan untuk melakukan sesuatu dengan segala daya dan upaya yang ada, lebih baik mencoba sekalipun gagal daripada tidak melakukan apa-apa.

Ketika mengalami tindakan semena-mena dari Haman, Mordekhai tidak tinggal diam. Ia tidak dapat hanya duduk dan menerima kenyataan bahwa terhadap bangsanya telah dirancang pemusnahan oleh Haman. Ia memilih untuk melakukan sesuatu. Teks Alkitab hari ini memberitahukan kepada kita bahwa Mordekhai mengoyakkan pakaiannya, memakai kain kabung dan abu lalu berjalan sambil menangis dengan nyaring dan pedih. Kain kabung dan abu adalah simbol duka dan ratapan bagi orang Israel. Ketika seseorang mengenakannya menandakan bahwa ia berada dalam situasi krisis karena duka mendalam. Dengan pakaian kabung, Mordekhai juga menangis dengan nyaring dan pedih sebagai gambaran betapa menderitanya ia dan bangsanya. Karena tindakan Mordekhai, Ester juga terpanggil untuk melakukan sesuatu. Baik Mordekhai maupun Ester, mereka tergerak untuk “do something” bagi bangsanya. Mereka tidak tinggal diam. Apa yang dilakukan tampak sederhana (kain kabung dan menangis dengan nyaring), tetapi tindakan ini merupakan awal proses panjang untuk menyelamatkan bangsa Yahudi dari pemusnahan.

Teens, kadang ketika kamu mengalami persoalan, pilihan untuk diam dan tidak melakukan apa-apa, bahkan pasrah bukanlah cara yang tepat. Kamu perlu terus berusaha, melakukan sesuatu sebagai respons atas masalah yang dihadapi. Ayo berani mencoba untuk berbuat sesuatu!