Ester5:11-14

“Suruhlah orang membuat tiang setinggi lima puluh hasta, dan besok pagi mintalah kepada raja supaya Mordekhai digantung pada tiang itu.”

(Ester 5:14)

Rio adalah seorang remaja Kristen yang baik. Suatu hari, ia terlibat perkelahian dengan Anton. Akibatnya, mereka bermusuhan. Rio menjalani hari-harinya dengan hati yang tidak tenang karena permusuhan itu. Ia sangat ingin berdamai dengan temannya. Namun, teman-teman Rio yang lain mendukungnya untuk tidak berdamai. Bagi mereka, Antonlah yang bersalah. Jika Rio yang lebih dulu meminta maaf, Anton akan merasa di atas angin dan “besar kepala”, begitu pendapat teman-teman Rio. Alhasil, Rio mengurungkan niatnya untuk berdamai dengan Anton.

Kisah Rio menunjukkan bahwa kehadiran teman-temannya membawa bara api yang terus menyalakan permusuhan. Padahal, kehadiran mereka seharusnya menjadi air, memadamkan amarah dan permusuhan, lalu mendorong orang lain dalam hal-hal baik. Hal ini sama dengan teman-teman Haman dalam teks Alkitab hari ini. Bukannya menolong Haman untuk menjadi lebih baik, mereka malah mengusulkan untuk membangun tiang guna menghukum Mordekhai. Mereka punya pilihan untuk membawa Haman ke dalam perbuatan yang baik. Namun sayangnya, mereka justru mendorong Haman ke dalam jurang kebencian yang sangat dalam. Kehadiran mereka bagai bara yang terus menyulut api kebencian dan bukan air yang memadamkan bara api itu.

Teens, kisah Haman dan sahabat-sahabatnya mungkin saja akan kamu hadapi. Jadilah sahabat yang mendukung dalam perbuatan baik. Jadilah sahabat yang saling menajamkan dalam hal-hal terpuji sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus. Jika ada kebencian, jadilah pembawa damai. Jika ada kesedihan, jadilah pembawa sukacita. Jika ada yang putus asa, jadilah pembawa harapan. Lakukanlah semuanya seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.