Mazmur 51:1-17

Ciptakanlah hati yang murni padaku, ya Allah, dan perbaruilah batinku dengan roh yang teguh!

(Mzm. 51:12)

Ada sebuah ungkapan “Susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah”. Ungkapan inilah yang dialami oleh Nena. Apabila tetangganya mengalami kebahagiaan berbentuk apa pun, Nena merasa iri, dan tersaingi. Sedangkan jika ada tetangga yang kesusahan, dalam hatinya Nena merasa diri lebih baik dan puas. Akibat dari sikap hati Nena yang demikian, Nena seringkali bermasalah dengan tetangganya. Sampai suatu hari Nena ditegur oleh Oma Ros. Nena sangat menyesal dengan sikapnya. Namun, penyesalan tersebut hanya bertahan beberapa hari. Nena kembali lagi kepada kebiasaannya. Sikap hati seperti Nena biasanya tidak bisa diobati dengan obat apa pun. Bahkan seringkali tetap dirasakan dan terus jadi “duri” dalam hidup seseorang hingga bertahun-tahun lamanya.

Sahabat Senior, Pemazmur pernah jatuh ke dalam dosa, dan menyadari betapa buruk hati yang dikuasai dosa. Pemazmur meratap dengan sedih, tetapi di satu sisi ia juga menyadari bahwa ia tidak berkuasa untuk mengubah hatinya. Karena itu, Pemazmur memohon kepada Allah agar membentuk hati yang tahir di dalam dirinya. Hanya Allah yang menciptakan hati yang sanggup memperbaruinya. Sahabat Senior, mungkin ada sikap-sikap hati kita yang tidak baik, entah itu iri, mudah marah, dan menyimpan kesalahan orang lain. Mari kita memohon kepada Allah agar Roh-Nya memperbarui hati kita.

DOA:

Tuhan Yesus, aku mau lepaskan segala sikap hati yang dikuasai oleh dosa. Tolong perbarui hatiku ya Tuhan. Jadikanlah hatiku tahir; bersih dengan Roh-Mu yang teguh. Amin.