Ester7:1-7

“Penganiaya dan musuh itu ialah Haman, orang jahat ini!” Haman pun sangat ketakutan di hadapan raja dan ratu.

(Ester 7:6)

Segala sesuatu di dunia ini ada konsekuensinya. Seorang penjahat harus siap dengan konsekuensi dihukum atas perbuatannya. Siswa yang tidak mau belajar dengan sungguh-sungguh, harus siap dengan konsekuensi mendapat hasil tidak memuaskan. Pekerja yang tidak jujur dalam bekerja juga harus siap dengan konsekuensi dipecat.

Haman pun berhadapan dengan konsekuensi atas perbuatannya sendiri. Ketika ia merancang kejahatan kepada Mordekhai dan orang Yahudi, ada konsekuensi yang harus ia terima. Teks Alkitab hari ini menjelaskan bahwa ketika Ester menceritakan keluh kesahnya karena perbuatan Haman, raja sangat marah dan panas hati. Hukuman mati menjadi konsekuensi yang harus Haman terima akibat perbuatannya. Mungkin selama ini Haman merasa di atas angin. Ia merasa bahwa dengan jabatan dan posisi yang dekat dengan raja, maka ia aman. Haman berpikir bahwa ia dapat berlindung di balik kebesarannya dan hubungannya dengan penguasa. Karena itu, ia merasa bebas melakukan apa pun. Kenyataannya tidak demikian. Haman harus menanggung akibat dari perbuatannya sendiri.

Teens, pernahkah kamu mendengar ungkapan “apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai”? Ungkapan ini hendak menegaskan sebuah nilai bahwa setiap perbuatan kita menghasilkan konsekuensi tertentu. Apa yang kita perbuat sekarang, hasil atau akibatnya akan kita alami kemudian. Dengan begitu, kita perlu mengawasi setiap tindakan agar selalu berkenan kepada Tuhan. Perbuatan baik yang sesuai kehendak Tuhan, akan menghasilkan kebaikan dan berkat baik bagi diri sendiri sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, perbuatan jahat akan berakibat buruk bagi diri sendiri dan juga orang lain. Karena itu, yuk kita selalu bertanggung jawab dan mengawasi setiap perbuatan kita. Tidak semena-mena dan semaunya sendiri.