Ester 8:9-12

… ditulislah surat kepada orang Yahudi dan para wakil pemerintah, para bupati dan para pembesar daerah ….

(Ester 8:9)

Secara mendasar, manusia berkomunikasi melalui dua tahap yaitu memberi dan menerima pesan. Dalam istilah ilmu komunikasi, dua tahap ini dikenal dengan encoding dan decoding. Encoding adalah proses mengubah pikiran menjadi komunikasi atau pihak yang mengembangkan dan mengirimkan pesan. Sementara decoding adalah proses mengubah pesan yang dikirimkan menjadi dapat dipahami dan diterima. Dua tahap ini sangat penting dalam menjaga komunikasi berjalan dengan mulus sehingga gangguan dapat diminimalisir.

Mordekhai menjalankan proses encoding dengan sangat baik. Semua proses dan pemikiran dituangkan dalam komunikasi politik yang jelas. Surat yang dikirim merupakan upaya mengomunikasikan pemikiran-pemikiran Mordekhai dalam rangka menyelamatkan keturunan Yahudi di kerajaan Ahasweros. Proses encoding dijamin secara saksama; dikirimkan melalui “jarkom” atau jalur komunikasi bertingkat dengan teliti. Mulai dari orang Yahudi pada umumnya, lalu pemerintah, bupati dan pembesar-pembesar di berbagai wilayah kekuasaan. Tujuannya jelas, agar informasi dan pemikiran yang dikomunikasikan berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Teens, mari kita melihat pola komunikasi Mordekhai dan menerapkannya dalam cara kita berkomunikasi dengan Tuhan. Apakah jarkom kita dengan Tuhan telah kita atur dengan tepat? Apakah kita serius menata jalur komunikasi dengan Tuhan? Salah satu bentuk jarkom kita dengan Tuhan adalah melalui doa. Kisah Mordekhai menunjukkan bahwa ia begitu serius mempersiapkan jalur komunikasinya. Kita pun perlu menyiapkan jalur komunikasi kita dengan Tuhan, yaitu melalui doa secara serius, sungguh-sungguh, dan terencana. Kita berdoa bukan karena masih ada sisa waktu, melainkan kita berdoa karena menyiapkan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan Tuhan.