Ester 9:18-23

Mereka juga diwajibkan menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita serta hari untuk

antar-mengantar makanan dan bersedekah kepada orang miskin.

(Ester 9:22)

Suatu waktu, seorang sahabat membuat status di media sosialnya, “Nothing last forever. We only have what we remember”. Terjemahan bebasnya kira-kira berarti bahwa tidak ada yang kekal, dan kita hanya memiliki apa yang kita ingat. Tentu status ini hendak mengingatkan kita betapa pentingnya tindakan mengingat atau mengenang. Ingatan atau kenangan membawa kita pada peristiwa tertentu. Aktivitas mengingat menolong kita untuk tidak melupakan hal-hal yang darinya kita belajar nilai-nilai penting kehidupan.

Setelah bangsa Yahudi melalui masa-masa sukar dan mendapat kelegaan di seluruh kerajaan Ahasweros, mereka diajak untuk mengingat dan merayakan masa ketika mereka mendapatkan keamanan dan kebebasan. Menariknya, perayaan itu tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi juga diikuti dengan tindakan saling berbagi; antar-mengantar makanan dan bersedekah. Mereka diajak untuk melibatkan dan mengingat sesama saat mereka ada pada masa-masa menyenangkan. Mereka diingatkan untuk tidak melupakan tanggung jawab untuk berbagi dan bersedekah. Perayaan atas keamanan dan kegirangan adalah respons ucapan syukur mereka. Perayaan syukur itu diikuti dengan tindakan peduli pada orang lain. Dengan begitu, perayaan dan syukur tidak berhenti hanya pada diri sendiri; tidak hanya sekadar pesta pora, tetapi juga terus mengingat kepada mereka yang membutuhkan.

Teens, terkadang kita lupa pada sesama yang membutuhkan saat kita merayakan atau bersyukur dalam peristiwa tertentu. Saat ulang tahun, naik kelas, lulus sekolah, atau mencapai prestasi tertentu. Kiranya perayaan dan sukacita yang kita alami dalam rasa syukur itu tidak berhenti hanya pada diri sendiri, tetapi diteruskan dalam tindakan berbagi kepada mereka yang membutuhkan.