Ester 10:1-3

… sebab ia mengupayakan yang baik bagi bangsanya dan berbicara untuk keselamatan semua orang sebangsanya.

(Ester 10:3)

Suatu hari, seorang perempuan lansia mengalami masalah di jalan karena mobilnya mogok. Ia ditolong oleh seorang lelaki muda yang baik hati. Setelah mobilnya berfungsi, ia ingin memberi uang sebagai ucapan terima kasih, tetapi ditolak oleh lelaki tersebut dengan mengatakan bahwa berbuat baiklah kepada orang yang membutuhkan dan ingatlah aku. Ketika mampir di sebuah kedai teh, perempuan ini dilayani oleh pelayan yang sedang hamil tua. Tergerak oleh belas kasih, ia menyisipkan uang tip yang cukup besar kepada si pelayan. Kaget bercampur syukur, pelayan ini kembali ke rumah dan mendapati suaminya sedang tidur. Dengan mengusap kepala sang suami, ia berbisik, “Uang tambahan untuk persalinan anak kita sudah tersedia, sayang.” Rupanya, sang suami adalah lelaki muda yang memperbaiki mobil perempuan lansia –si pemberi uang tip besar tadi.

Kisah ini menunjukkan bahwa perbuatan baik tidak pernah mati. Ia terus berjalan dan kembali kepada si pelaku kebaikan. Istilah yang banyak dipakai untuk situasi ini adalah pay it forward. Mordekhai dalam teks Alkitab hari ini adalah pelaku kebaikan. Ia terus mengupayakan kebaikan bagi bangsanya walaupun ia harus menghadapi banyak konsekuensi. Ia berbicara untuk keselamatan bangsanya. Itulah mengapa ia dikasihi oleh banyak saudaranya. Semua perbuatan baik Mordekhai pada akhirnya berbalik kepadanya. Raja mengasihinya dan memberikan jabatan terhormat sebagai tangan kanan raja. Tentu saja saat melakukan perbuatan baik, Mordekhai tidak mengharapkan apa-apa selain kebaikan bagi bangsanya. Begitulah siklus kebaikan. Ia tidak pernah mati, tetapi terus bergulir dan dapat kembali kepada pelaku kebaikan.

Teens, jangan jemu-jemu berbuat baik meskipun kamu menerima balasan yang kadang tidak baik. Teruslah berbuat baik karena Tuhan selalu mengasihi orang yang berbuat baik.