Roma 14:14-19

Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

(Roma 14:19)

Buat Ayu penting sekali agar nilai-nilainya bagus sebab ia berniat mendaftar kuliah berbekal nilai rapornya. Begitu pentingnya nilai-nilai pelajaran buatnya, hingga Ayu merasa harus menjadi yang paling baik. Ia menolak belajar kelompok bersama dengan teman-temannya. Tidak mau menjawab permintaan dari teman untuk menerangkan suatu materi pelajaran yang tidak dimengerti. Ayu hanya memedulikan dirinya. Ia merasa takut jika temannya mendapat nilai bagus, ia akan kalah.

Jemaat Kristen di Roma sedang berkonflik. Sebagian yang berlatar belakang Yahudi berprinsip ada makanan yang haram, yang tidak boleh dimakan. Kelompok yang lain menolak prinsip makanan halal-haram. Masing-masing kelompok hanya memedulikan pendapatnya sebagai yang paling benar dan merendahkan yang lain. Paulus mengingatkan bahwa Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman. Kehidupan yang dikuasai oleh kehendak Allah tidak diukur oleh makanan dan minuman, tetapi oleh kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita. Paulus meminta agar jemaat di Roma tidak hanya memedulikan pendapat dan mementingkan dirinya sendiri, tetapi juga mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan berguna untuk saling membangun. Membangun rasa aman, rasa dicintai, dan dihargai.

Teens , setiap orang pasti mempunyai hal-hal yang penting bagi dirinya, yang sangat dipedulikannya. Untuk hal-hal yang penting, orang rela mencurahkan waktu, perhatian, tenaga, pikiran, bahkan materi. Hati-hatilah karena terkadang apa yang kita pedulikan, menjadi obsesi tidak sehat, yang sebetulnya bentuk pementingan diri sendiri semata. Apa yang penting, yang semestinya kamu kejar adalah menjadikan dirimu berguna. Bukan sekadar menyenangkan dan membangun diri sendiri, melainkan juga memakai kemampuanmu untuk membahagiakan dan peduli pada sesama.