Ester 4:5-17

Hatah juga disuruh menyampaikan pesan kepada Ester supaya pergi menghadap raja untuk memohon kasih karunianya dan membela bangsanya di hadapan baginda.

(Ester 4:8)

Ada sebuah kisah perumpamaan tentang seseorang yang sibuk membangun rumah. Ia mau supaya rumahnya menjadi rumah yang paling indah dan paling nyaman di seluruh dunia. Seseorang datang kepadanya meminta pertolongan karena bumi terbakar. Namun, ia hanya tertarik pada rumahnya, tidak pada bumi. Ketika akhirnya ia selesai membangun rumahnya, ia sadar bahwa ia tidak mempunyai bumi untuk menempatkan rumahnya tetap berdiri.

Ada suatu persekongkolan untuk membinasakan semua orang Yahudi mulai dari yang muda sampai yang tua, bahkan anak-anak dan perempuanperempuan. Rencana ini menimbulkan kegemparan di antara orang Yahudi. Mordekhai, yang adalah anak dari paman Ester, berusaha mengatasi masalah ini dengan meminta Ester membela bangsa Yahudi di hadapan Raja Ahasweros. Namun, permintaan ini bukan hal yang mudah untuk diikuti. Sebab, ada aturan yang menyebut bahwa setiap orang yang datang menghadap raja tanpa dipanggil, maka orang itu harus dihukum mati. Meskipun Ester adalah ratu, tidak berarti ia dapat sewaktu-waktu menghadap raja. Ester kemudian meminta agar orang-orang Yahudi di kota Susan, berpuasa dan berdoa agar ia memiliki kekuatan, keberanian menghadap raja. Ester sadar, kalaupun ia hanya diam saja, ia tidak akan selamat sebab ia pun seorang Yahudi. Maka, memperjuangkan keselamatan bangsa Yahudi berarti memperjuangkan keselamatan dirinya.

Teens , kepedulian pada orang lain adalah sebuah sikap yang penting. Keadaan sekitar, termasuk kesusahan orang lain adalah sesuatu yang bisa berdampak pada diri kita. Maka, pedulilah pada orang lain.