Matius 22:34-40

“Perintah yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

(Matius 22:39)

Apakah peduli pada diri sendiri berlawanan dengan kepedulian pada orang lain? Apakah peduli pada orang lain lebih mulia, sedang peduli pada diri sendiri berarti egois?

Dalam percakapan Yesus dengan ahli Taurat mengenai hukum yang terutama dalam Taurat, Yesus menyebut 2 hukum. Yang pertama adalah mengasihi Allah, dan yang kedua mengasihi sesama. Yesus menjelaskan tentang kasih pada sesamamanusia itu hendaknya diwujudkan sebagaimana setiap orang mengasihi dirinya sendiri. Dengan kata lain, Yesus mau mengatakan bahwa kasih pada sesama dapat terwujud hanya jika seseorang mampu mengasihi dirinya sendiri. Mengasihi diri sendiri berarti memedulikan, memperhatikan dirinya. Dengan memedulikan dan memperhatikan diri mestinya kita bisa mengenali apa yang menjadi keinginan hati kita, apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan diri. Lalu, belajar menerima diri kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Ketika kita mampu mengakui dan menerima kekurangan serta kelebihan diri, itulah tanda kita mengasihi diri sendiri. Maka, selanjutnya kita pun akan mampu mengasihi sesama dengan melihat dan menerima kekurangan, juga menghargai kelebihan orang lain.

Teens, peduli pada dirimu sendiri tidak perlu selalu dilihat sebagai tindakan egois. Adalah baik, jika kamu memahami apa yang terjadi dalam dirimu, memahami kebutuhan-kebutuhan apa yang kamu miliki, serta menyadari kekurangan dan kelebihanmu. Dengan mengasihi dirimu, kamu akan bisa mengasihi sesama. Dengan peduli pada diri sendiri, kamu akan mampu peduli pada sesama.