Imamat 25:35-41

Apabila saudaramu jatuh miskin sehingga tidak sanggup bertahan hidup di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagaimana terhadap pendatang dan warga asing, supaya ia dapat hidup di antaramu.”

(Imamat 25:35)

Teens, kamu mungkin pernah melihat gambar yang menampilkan Yesus sebagai Raja yang mengenakan mahkota kerajaan yang berkilau. Gambaran seperti itu bermaksud menunjukkan kemuliaan Yesus. Namun, kita pun harus mengingat bahwa dalam kemuliaan-Nya, Allah bersedia merendahkan diri menjadi manusia dalam Yesus. Yesus menjadi Tuhan atas semua orang, termasuk untuk orang-orang miskin.

Sejak Perjanjian Lama, kita menemukan gambaran Tuhan yang berpihak pada orang-orang miskin. Hukum Taurat pun memberi perhatian pada orang miskin agar mereka mendapat perlindungan. Dalam teks Alkitab hari ini, disebutkan tentang larangan mengambil bunga dan memperbudak orang miskin. Semangat yang dibawa dalam peraturan ini adalah agar orang miskin mendapat kesempatan untuk memperbaiki nasib mereka. Caranya dengan pembebasan bunga dalam usaha mereka maupun ketika mereka terkena musibah. Pada masa itu sudah ada kesadaran bahwa banyak orang miskin menjadi makin miskin karena terjerat oleh bunga atau laba. Dalam kemiskinan, mereka terpaksa menyerahkan hidup sebagai budak. Karena itu, Tuhan melalui Musa mengajarkan agar umat-Nya dapat menolong, menyokong saudara-saudaranya yang jatuh miskin agar mereka dapat tetap bertahan hidup (ay. 35).

Teens, gambaran Allah yang berpihak pada orang miskin mengajak kamu untuk ikut berpihak pada mereka yang miskin. Dalam semangat menolong yang miskin dan menderita, kamu dapat mendukung dan terlibat dalam kegiatan pemberdayaan. Misalnya, menjadi teman belajar bagi anak-anak miskin yang tidak mampu membayar les. Bisa juga dengan cara membeli barang dagangan mereka, atau dengan membayar lebih dari harga jual.