Mazmur 107:1-3, 17-22

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Sesungguhnya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

(Mzm. 107:1)

 

 

 

“Terima kasih Tuhan, Engkau baik” adalah kalimat yang biasa kita ucapkan ketika kita merasakan kebaikan Tuhan dalam wujud peristiwa yang membahagiakan, ataupun saat doa dan harapan kita terkabul. Namun, apakah kita tetap bisa mengatakan bahwa Tuhan itu baik saat mengalami peristiwa buruk?

 

 

Pemazmur mensyukuri kasih dan penyertaan Tuhan di dalam kehidupannya. Beragam pengalaman hidup yang pemazmur alami membuat ia memiliki keyakinan penuh, bahwa Tuhan itu baik bahkan sungguh amat baik. Tuhan tidak hanya hadir di fase sukacita semata, namun dalam lembah duka pun pertolongan-Nya senantiasa tersedia. Ketika bangsa Israel berada di tempat pembuangan pun, Allah selalu bersama dan menyertai mereka. Allah tetap menunjukkan kasih-Nya. Ia meluputkan mereka dari penderitaan akibat pembuangan.

 

 

Youth, adakah kita melihat kebaikan Tuhan di seluruh musim kehidupan? Ataukah penderitaan dan kegagalan yang kita alami, mengaburkan pandangan kita untuk melihat kebaikan Tuhan? Sadarilah bahwa kasih Allah tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun esok sebab, “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Ingatlah bahwa Tuhan menyertai langkah hidup kita, tidak ada satu peristiwa pun yang terlepas dari kendali-Nya. Yakinlah bahwa Tuhan memegang penuh kendali atas hidup kita, ambillah waktu sejenak untuk merasakan kebaikan-Nya di dalam setiap aspek kehidupan kita.

 

 

1. Mengapa pemazmur bersyukur pada Tuhan?
2. Apa kesulitan di dalam bersyukur?

 

 

Pokok Doa: Kekuatan menjadi agen-agen kebaikan.