Mazmur 107:1-16

Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan- perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.

(Mzm.107:8)

 

 

 

Setiap orang memiliki karakternya masing- masing. Biasanya karakter tersebut akan teruji seiring berjalannya waktu. Ada yang tetap, tetapi ada yang karakternya berubah ketika mengalami sesuatu. Dalam relasi, kita mengenal istilah fake friends, sebutan untuk mereka yang hanya berpura-pura peduli padahal sejatinya bertindak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Ada juga red flag yakni tindakan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkandalam hubungan. Kedua istilah tadi biasanya terkait dengan relasi atau kesetiaan, sebab di zaman ini kesetiaan menjadi hal yang cukup sulit untuk ditemui.

 

 

Pemazmur mensyukuri kasih karunia Tuhan yang ia alami dalam kehidupannya, sebab kasih Tuhan tidak pernah berubah. Pemazmur menyadari dan mengalami bahwa Allah benar-benar peduli kepada umat-Nya. Israel acap kali melakukan pemberontakan terhadap Tuhan, mengingkari janji setia, dan memilih hidup berkubang di dalam dosa. Namun kasih setia Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Meskipun Allah menghukum, namun kasih-Nya memulihkan.

 

 

Youth, kesetiaan Tuhan kepada kita tidak pernah berubah dari dahulu hingga saat ini. Kasih-Nya bukan kasih yang hanya sementara, namun kasih yang tetap untuk selama-lamanya. Jika Ia sedemikian setia di dalam mengasihi, apakah kita hanya membalas-Nya dengan kesetiaan sementara, yakni kesetiaan yang hanya dilakukan jika hidup sedang baik-baik saja? Teruslah setia mengasihi Dia, apa pun yang terjadi di dalam hidupmu, jangan pernah berpaling dari Tuhan, karena Ia tetap setia mengasihi dan menjagamu.

 

 

 

1. Mengapa pemazmur bersyukur kepada Tuhan?
2. Apa yang bisa membuat seseorang tidak setia lagi pada Tuhan?

 

 

Pokok Doa: Kesetiaan mengikut Kristus.