Yohanes 15:9-17

“Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat- sahabatnya.”

(Yohanes 15:13)

“Seorang bayi ditemukan di tempat pembuangan sampah.” “Pelajar antar 2 sekolah terlibat tawuran.” “Suporter sepak bola yang tidak terima tim kesayangannya kalah, merusak stadion dan membakar kendaraan di sekitar stadion.” “Seorang suami yang mabuk, memukuli istri dan anak-anaknya.” Ketika kita mendengar dan membaca berita kekerasan, hati nurani kita bertanya-tanya, mengapa orang menyakiti sesamanya? Salah satu penyebab terjadinya kekerasan adalah karena seseorang memandang orang lain sebagai objek. Jika orang lain dilihat sebagai objek, kehadirannya dinilai hanya untuk memenuhi kebutuhannya saja. Jika ia tidak dapat memenuhi keinginan dan kebutuhannya, akan dibuang dan disingkirkan. Memperlakukan orang lain sebagai objek berarti tidak menghargai sesama sebagai manusia yang punya kehendak, pendapat, dan pikiran.

Pola relasi yang Yesus bangun dengan para murid-Nya tidak menempatkan para murid sebagai objek. Yesus tidak memandang murid-Nya hanya sebagai alat untuk meneruskan misi-Nya. Yesus bukan sekadar menjadi guru bagi para murid-Nya. Yesus membangun hubungan yang personal dengan murid- murid-Nya. Yesus memperlakukan mereka dengan kasih sayang. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya. Yesus memandang murid sebagai sahabat, bukan sebagai alat.

Teens, di sekitar kita ada kekerasan yang terjadi karena orang memperlakukan orang lain sebagai objek. Pedulilah, dengan melawan perlakuan dan situasi yang tidak sehat semacam itu. Hargailah orang lain sebagai sesama manusia yang punya kehendak, pendapat, dan juga pikiran.