Galatia 6:1-10

Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada saudara- saudara seiman kita.

(Galatia 6:10)

Semenjak ayahnya meninggal, Johan yang dulu sering bermain bersama teman di luar rumah, sekarang lebih sering di rumah. Ibunya sekarang harus berjualan untuk mencari nafkah bagi Johan dan 2 orang adiknya. Karena itu, sepulang sekolah, Johan selalu langsung pulang ke rumah untuk membantu ibunya menjaga adik-adiknya, atau membantu ibunya berjualan. Johan bersedia mengorbankan waktu bermain dengan teman-temannya demi membantu ibunya. Ia tidak tega melihat ibunya begitu kelelahan mengurus rumah, mengurus adik-adiknya, sambil berjualan. Ia peduli kepada ibu dan adik-adiknya, dan ingin meringankan beban ibunya.

Dalam nasihatnya kepada jemaat di Galatia, Paulus mengingatkan agar kepedulian mereka diwujudkan dalam kesediaan membimbing orang yang salah, memberikan dukungan pada yang berbeban dengan menolong, sambil tetap mawas diri. Jemaat pun diingatkan agar tidak jemu-jemu berbuat baik kepada semua orang. Agar kepedulian pada semua ini dapat terwujud, jemaat di Galatia dapat memulainya dari orang-orang terdekat, yaitu saudara- saudara seiman.

Teens, kemauan untuk menolong orang lain akan timbul ketika kamu peduli terhadap mereka yang ada di dekatmu. Sama seperti Johan, yang tumbuh rasa pedulinya karena melihat ibunya yang kesusahan, kamu pun dapat menumbuhkan rasa peduli dimulai dari lingkungan terdekatmu. Cobalah untuk memahami kesusahan yang sedang dihadapi oleh orangtuamu, atau berempati pada kesulitan yang dirasakan oleh saudaramu. Kamu bisa mendoakan mereka agar tetap kuat. Kamu mungkin tidak punya jalan keluar untuk kesusahan mereka, tetapi kamu bisa memberi dukungan dan perhatian pada mereka