1 Korintus 1:18-31

Karena itu seperti ada tertulis, “Siapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”

(1 Kor. 1:31)

Opa atau oma sering kali menceritakan pengalaman masa lalu yang membuat oma atau opa merasa bangga. Misalnya ibu mertua saya sering kali mengatakan bahwa generasi tua seperti dia itu sudah banyak makan asam garam kehidupan, misalnya mengalami zaman penjajahan Belanda dan Jepang, merasakan kehidupan yang sulit pangan di tengah perang. Karena itu generasinya lebih tangguh, sanggup bertahan hidup di tengah tekanan dan kesulitan dibandingkan generasi muda saat ini.

Paulus mengingatkan jemaat Korintus untuk tidak sibuk memegahkan diri karena berbagai pengalaman atau pengetahuan/ hikmat dunia ini. Apalagi jemaat Korintus adalah jemaat yang beragam, ada orang Yunani dengan mengedepankan filsafat Yunani, dan ada orang Yahudi yang mengunggulkan tradisinya. Justru Paulus mengingatkan bahwa apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah. Jadi janganlah bermegah atas sesuatu yang kita miliki atau kita capai dalam dunia ini. Sebaliknya barang siapa mau bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan. Kita bermegah karena Kristus mati di salib bagi kita, bukan bermegah karena kehebatan kita. Biarlah Kristus senantiasa ditinggikan dalam kehidupan kita, bukan diri kita sendiri.

DOA:

Ya Tuhan, ajar kami untuk tidak menonjolkan diri, melainkan selalu mengutamakan Tuhan dalam segala hal. Amin.