1 Korintus 1: 18-25

Tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

(1 Kor. 1:24)

Biasanya kalau para lansia ditanya bagaimana kabarnya, maka jawabannya,”Ya beginilah lansia kadang sehat, kadang juga badan ini agak lemah, entah pusing, maag, dan lain-lain.” Namun ada Opa Tomas yang punya jawaban lain, dia mengatakan, “Ya namanya orang tua ada aja yang dirasa, namun saya tetap bersemangat karena saya yakin kekuatan dan kesehatan yang saya miliki adalah anugerah Tuhan, jadi saya selalu bersyukur apa pun yang terjadi.”

Dalam 1 Korintus 1 Paulus membedakan antara hikmat dunia dan hikmat Allah. Hikmat dunia memandang salib adalah kebodohan dan batu sandungan, sebaliknya orang yang memiliki hikmat Allah memandang salib adalah kemuliaan dan pengurbanan besar. Bagi kita sebagai orang yang percaya, Kristus adalah kekuatan Allah dalam menunjukkan kasih-Nya kepada dunia ini. Sebagai orang percaya kita perlu selalu bersyukur atas karya Kristus di atas kayu salib yang menyelamatkan kita. Dalam kehidupan sehari-hari Kristus adalah kekuatan dalam kehidupan kita untuk menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan. Hikmat Allah mengajar kita bahwa Kristus sanggup melakukan segala perkara. Karena itu kita harus yakin dan percaya bahwa Ia selalu siap menolong kita dengan kuasa-Nya yang besar.

DOA:

Biarlah kelemahan kami tidak membuat kami lupa akan kuasa Kristus yang dapat menguatkan kami menjalani kehidupan. Amin.