Yesaya 50:4-9a

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid,

(Yes. 50:4)

 

 

 

 

Apa yang akan kita lakukan ketika teman kita sedang galau? Mungkin kita akan mengajaknya nongkrong untuk curhat, atau pergi ke sebuah tempat yang chill untuk merenung dan deep talk, atau mungkin jalan-jalan sambil menikmati streetfood. Sebagai seorang teman, pasti kita akan melakukan apa pun yang dapat mengobati atau setidaknya menjadi pendengar ketika teman kita sedang mengalami kegalauan. Pasti kita tidak ingin teman kita itu menanggung sendiri kesedihannya, dan setidaknya kita ingin hadir untuk menemaninya.

 

 

Yesaya menyampaikan bahwa bangsa Israel akan memulai kehidupan baru setelah pembuangan yang mereka alami. Yesaya mengajak bangsa Israel untuk menjadi pribadi yang bisa memberi semangat baru kepada sesama yang letih dan lesu. Yesaya mengajak bangsa Israel untuk menjadi pendengar yang baik bagi sesama mereka. Di tengah segala keterbatasan, Allah senantiasa memakai Israel untuk tetap menjadi berkat bagi sesama.

 

 

Youth, kali ini kita diajak untuk memiliki sifat seorang murid yang memiliki tutur kata bijak dan mau menjadi seorang pendengar yang baik. Karena Allah sudah selalu menolong dan menguatkan kita, kini saatnya bagi kita untuk memberikan semangat kepada orang-orang di sekeliling kehidupan sehari-hari. Teman, saudara, keluarga, pacar, kakak, om, tante, kakek, nenek. Di rumah, di sekolah, di gereja, dan di mana pun kita berada. Jadilah pribadi-pribadi yang kehadirannya senantiasa dirindukan orang, karena mereka ingin merasakan kebaikan yang kita hasilkan.

 

 

1. Apa artinya memiliki lidah seorang murid?
2. Adakah dorongan semangat selalu keluar dari mulut kita?

 

Pokok Doa: Kekuatan untuk menjaga lidah.