Lukas 13:10-17

Namun, kepala rumah ibadat marah karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat ….

(Lukas 13:14)

Ditolak adalah pengalaman yang tidak menyenangkan. Dijauhi teman-teman, tidak diakui jerih lelahnya, dianggap kecil apa yang sudah dikerjakan, bisa membuat seseorang kecewa dan patah semangat. Apalagi ketika kita sedang berusaha melakukan sesuatu karena rasa peduli dan dengan tujuan yang baik, tetapi kita justru ditolak. Pengalaman ini bisa membuat kita sakit hati dan berhenti peduli, tidak mau lagi melakukan yang baik.

Apa tujuan Yesus menyembuhkan perempuan yang bungkuk? Pada ayat 12 tertulis: Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya, “Hai ibu, engkau telah bebas dari penyakitmu.” Tujuan Yesus adalah membebaskan perempuan yang sudah 18 tahun sakit karena dirasuk roh yang membuatnya jadi bungkuk. Yesus bertemu dengan perempuan itu di rumah ibadat pada hari Sabat. Dalam sakitnya, perempuan itu datang beribadah dan berjumpa dengan Yesus. Bagi Yesus, perjumpaan pada Sabat itu tidak menghalangi si perempuan untuk dilepaskan dari ikatan Iblis. Namun, kepedulian Yesus dianggap sebagai pelanggaran terhadap kekudusan hari Sabat. Menghadapi situasi ini, Yesus melawan. Yesus membandingkan perbuatan orang Yahudi yang melepaskan lembu dan keledai untuk minum, dengan kondisi perempuan itu. Bukankah perempuan itu lebih berharga dibandingkan lembu dan keledai? Sebab, ia pun anak Abraham yang perlu kelepasan. Yesus tidak tunduk pada penolakan, dan tetap peduli dengan orang-orang lemah.

Teens, jangan berhenti peduli dan berbuat baik sekalipun kamu ditolak karena melakukan itu. Yesus tidak berhenti mengupayakan apa yang baik meskipun mengalami penolakan dari berbagai pihak. Semoga kamu dapat berdamai dengan berbagai pengalaman penolakan itu, dan tidak kehilangan fokus untuk peduli dan mengusahakan apa yang baik.