Mazmur 118:1-2,14-24

Aku tidak akan mati, tetapi tetap hidup, untuk menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.

(Mzm. 118:17)

 

 

 

Pohon belimbing dalam pot di samping rumah yang saya kira telah mati ternyata masih hidup. Pohon itu tidak terurus dan tidak pernah disiram air sehingga daunnya rontok dan batang-batangnya mengering. Namun, ketika hujan turun selama beberapa hari dan mengguyur pohon itu, tunas-tunas baru mulai tumbuh, kuncup-kuncup daun hijau mulai tampak di bagian batang-batangnya. Air hujan yang turun memiliki daya yang menghidupkan pada pohon kering yang sudah dianggap mati itu.

 

 

Sama seperti air hujan yang memberikan kehidupan kepada pohon yang terlihat sudah mati, pemazmur juga memberikan kesaksian bahwa meskipun ia telah didera oleh berbagai tekanan, tetapi Allah menjadi kekuatan dan keselamatan baginya. Pemazmur juga mengatakan bahwa meskipun Tuhan telah menghajar dengan keras tetapi Ia tidak menyerahkannya kepada kematian. Keselamatan dan kehidupan dari Tuhan mendorong pemazmur untuk menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.

 

 

Youth, ketika kita mengenal Allah sebagai pemberi kehidupan, tentu kita juga ingin memperkenalkan Allah kepada sesama kita. Kehidupan yang diberikan Allah kepada kita hendaknya menjadi pendorong untuk menceritakan perbuatan-perbuatan Allah seperti yang dilakukan oleh pemazmur. Untuk memperkenalkan Allah sebagai pemberi kehidupan maka kita juga harus menghadirkan ”daya kehidupan” bagi sesama kita. Caranya adalah dengan melakukan tindakan memulihkan, merawat dan berbagi kehidupan dalam sikap serta laku kehidupan kita setiap hari.

 

 

1. Seperti apa kebaikan Tuhan yang dialamai oleh umat-Nya?
2. Daya menghidupkan seperti apa yang telah saudara tunjukkan bagi sesama?

 

Pokok Doa: Merawat dan berbagi kehidupan.